Perambahan Liar Habisi Siabu, Hutan Lindung Riau Menangis!

Perambahan Liar Habisi Siabu, Hutan Lindung Riau Menangis!

NADEREXPLORE08.ORG – Perambahan Liar Habisi Siabu, Hutan Lindung Riau Menangis! Langit Riau belum benar-benar cerah. Bukan karena hujan atau kabut pagi, tapi karena deru mesin penebang pohon yang tak kunjung berhenti. Siabu, kawasan yang dulunya lebat dan hijau, kini terus digerogoti tangan-tangan rakus. Perambahan liar bukan hanya mencuri pohon, tapi juga merampas napas dari paru-paru bumi yang tersisa. Suara alam makin lirih, seolah memohon belas kasihan.

Kawasan Lindung Tapi Tak Lagi Aman

Siabu seharusnya jadi penjaga. Kawasan ini masuk dalam kategori hutan lindung, tapi ironisnya, keamanannya malah terasa rapuh. Setiap minggu, kabar pembabatan liar makin sering terdengar. Bukannya berkurang, malah seolah-olah tambah ramai, seperti pasar liar yang berganti wajah jadi ladang kehancuran.

Meski aparat sempat datang, kehadiran mereka seperti hujan gerimis di padang gersang terasa tapi tidak berdampak banyak. Penduduk sekitar pun dibuat gelisah. Mereka sudah lama hidup berdampingan dengan alam, dan kini, tiap malam harus menahan sesak karena asap sisa pembakaran hutan. Siabu yang dulu sejuk, kini beraroma tanah terbakar.

Ketamakan yang Menggerus Hingga Akarnya

Perambahan Liar Habisi Siabu, Hutan Lindung Riau Menangis!

Pohon besar yang sudah puluhan tahun berdiri kokoh tumbang satu per satu. Tak ada upacara perpisahan, tak ada penyesalan. Yang tersisa hanya batang berserakan dan tanah yang kian gundul. Perambahan ini bukan sekadar soal kayu, tapi soal kerakusan yang sudah mengakar. Hutan dianggap ladang uang instan, bukan lagi warisan untuk anak cucu.

Warga yang dulu menggantungkan hidup pada hasil hutan non-kayu pun ikut terpukul. Madu hutan yang biasa dipanen mulai langka. Satwa liar bermigrasi, mencari tempat yang belum tersentuh kejahatan manusia. Tak hanya rusak secara fisik, tapi ekosistem hutan pun ikut goyah. Suara jangkrik dan burung kini hanya tinggal kenangan bagi mereka yang masih peduli.

See also  Contraflow Tol Japek Arah Jakarta Dihentikan, Lalu Lintas Normal!

Dampaknya Tak Bisa Diabaikan Lagi

Kalau ada yang menganggap perambahan liar cuma urusan daerah, maka mereka sedang menutup mata dari kenyataan pahit. Banjir bandang yang datang tanpa aba-aba, tanah longsor yang mengintai di musim penghujan, hingga kabut asap yang sampai ke kota besar semua adalah rentetan akibat dari hutan yang dirusak perlahan.

Selain itu, suhu kawasan sekitar juga meningkat. Dahulu, siang hari di Siabu masih terasa sejuk meski matahari sedang terik. Kini, panas menyengat jadi rutinitas baru. Tak bisa lagi ditunda, kondisi ini sudah masuk tahap genting. Alam memberi kode, tapi apakah manusia siap mendengar?

Kesimpulan

Perambahan liar di Siabu bukan sekadar tragedi lokal, melainkan luka besar bagi alam Indonesia. Hutan lindung seharusnya jadi pagar terakhir dari kerusakan ekosistem, tapi kini malah jadi ladang kehancuran. Ketika pohon tumbang, bukan hanya makhluk liar yang kehilangan rumah, tapi kita juga kehilangan benteng alami dari bencana.

Sudah saatnya tindakan nyata dilakukan, bukan hanya janji-janji manis dari atas meja. Alam tak bisa menunggu lebih lama. Jika dibiarkan, Siabu akan jadi cerita pilu berikutnya—ditangisi saat semuanya sudah terlambat. Mari jaga hutan, bukan hanya untuk hari ini, tapi juga untuk napas generasi berikutnya.

We would like to show you notifications for the latest news and updates.
Dismiss
Allow Notifications